Pengantar Kuratorial: "Celah" perupa mencari ruang-ruang kosong

Sanggar Seni Media art

Mencoba menggagas dan berencana mengadakan pameran lukisan dengan tajuk "Celah" Perupa mencari ruang-ruang kosong dengan segala aktifitasnya mengisi ruang-ruang kosong tersebut dengan ruang-ruang apresiasi, edukasi, dengan karya-karya perupa Lampung, semoga celah ruang-ruang berkesenian di Lampung semakin menggeliat dan berkibar mengisi ruang-ruang jagat seni rupa pada khususnya. salam

Pengantar Kurator 
“Celah”
Perupa mencari ruang-ruang kosong.
Oleh: David 

Provinsi Lampung merupakan masayarakat heterogen, yang terdiri dari banyak suku bangsa, keadaan tersebut menyebabkan keadaan sosial budaya/kulture setiap wilayah sangat majemuk. Masyarakat yang terbagi dalam kelompok yang memiliki budaya dengan karakteristik berbeda-beda.

Celah” ruang-ruang kosong yang ada saat ini menimbulkan interpretasi, keberpihakan suatu komunitas, perkumpulan, suku bangsa menjadi target utama dalam mengisi celah” ruang-ruang kosong tersebut untuk mencapai sesuatu yang di inginkan.

Sering kali kita melihat, mendengar dan merasakan yang terjadi di telivisi, kesenjangan sosial, yang akhirnya tidak bisa lagi melihat dengan hati nurani baik atau tidaknya tradisi yang berkembang saat ini.

Indonesia saat ini adalah Indonesia yang terus berproses mencari “Celah” ruang-ruang kosong dengan segala aktifitasnya baik dari sudut pandang, sosial, budaya, politik dengan keberagaman suku bangsa.

Teknologi informasi saat ini menjadi konsumsi kita sehari-hari dan  menuntut kita untuk terus melihat dan membaca yang terjadi di sekitar kita, masyarakat pada umumnya mencermati informasi dengan menutup sebelah mata dengan harapan capaian yang diinginkan bisa terwujud.

Kondisi semacam itu yang akhirnya masyarakat mencari celah” kebenaran apa pun aktifitas yang dikerjakannya sehari – hari. Menyongsong tahun politik serentak saat ini, mewujudkan dalam bentuk intoleransi, rapuhnya kekerabatan, lunturnya gotong royong, mudahnya berprasangka, maraknya (ujaran) kebencian serta kebohongan, dan sejenisnya.

Kesemuannya itu menjadi ancaman serius bagi kebhinekaan (agama,Suku, Ras) dan bagi masyarakat dengan mengatasnamakan  demokrasi yang terus menerus mencari celah” untuk diperjuangkan dan ditegakan oleh banyak pihak demi terwujudnya capaian-capaian yang diinginkan.

Dengan hadirnya karya-karya perupa Lampung mengisi celah” ruang-ruang kosong, semoga dapat merendam kebencian dan terciptanya harmonisasi ruang-ruang kosong tersebut menjadi ruang-ruang apresiasi yang positif.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apresiasi Seni Rupa

Diskusi Seni rupa Lampung